GBI PRJ (CK7)

Kita memiliki emosi sebagai manusia karena kita diciptakan seturut gambar dan rupa Allah, menurut citra-Nya. Jadi, fakta bahwa manusia memiliki emosi adalah bukti Allah juga memiliki emosi, karena Dia telah menciptakan kita serupa dengan gambaran-Nya, teladan-Nya. Namun, tidak seharusnya kita selalu dikuasi oleh berbagai emosi kita yang ada, melainkan kita masih dapat memilih untuk menguasai diri supaya dapat mengendalikan emosi.

Allah kita adalah Pribadi yang lengkap dengan akal, emosi dan kehendak pribadi-Nya, namun bukan berarti Ia terbatas seperti manusia, sebab hikmat-Nya jauh melampaui apa pun yang dapat kita ketahui. Hikmat-Nya tak terselami. Dan jika menolak konsep Allah yang beremosi atau memiliki sisi emosi, dalam hal ini dapat turut merasakan, maka sama halnya dengan menolak bahwa Ia memiliki kepribadian.

Allah dapat gusar atau marah. Allah dapat merasa sayang terhadap anak-anak-Nya.

Ulangan 9:22, "Juga di Tabera, di Masa dan di Kibrot-Taawa, kamu selalu membuat TUHAN gusar."

Mazmur 135:14, "Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan sayang kepada hamba-hamba-Nya."

Karena Yahweh akan menuntut balas bagi umat-Nya dan menaruh belas kasihan kepada hamba-hamba-Nya. (FAYH)

For the Lord will judge and vindicate His people, and He will delay His judgments [manifesting His righteousness and mercy] and take into favor His servants [those who meet His terms of separation unto Him]. (AMP)

Yohanes 11:35, "Maka menangislah Yesus."

Yesus menangis. (AVB)

 Air mata Yesus berlinang-linang. (FAYH)

Yesus menangis bukan karena lemah, namun emosinya tergugah sehingga perasaan-Nya turut bekerja, meskipun Allah begitu melampaui segala sesuatu, Dia tetap Allah yang punya perasaan dan emosi.

Mazmur 11:6, "Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka."

Emosi Allah itu sempurna, Dia bisa juga marah dan menghukum orang fasik yang "ngeyel". Dia sedih, dan marah karena pemberontakan kita kepada-Nya. Karena itu juga, janganlah kita mengeyel atau memberontak terhadap-Nya.

Amsal 6:16, "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya."

Ada tujuh perkara yang dibenci TUHAN dan tak dapat dibiarkan-Nya: Sikap yang sombong, mulut yang berbohong, tangan yang membunuh orang tak bersalah, otak yang merencanakan hal-hal jahat, kaki yang bergegas menuju kejahatan, saksi yang terus-terusan berdusta, dan orang yang menimbulkan permusuhan di antara teman. (BIS)

There are seven things that the LORD hates and cannot tolerate: A proud look, a lying tongue, hands that kill innocent people, a mind that thinks up wicked plans, feet that hurry off to do evil, a witness who tells one lie after another, and someone who stirs up trouble among friends. (GNB)

Emosi Allah bukannya pasang-surut, Dia Allah yang konsisten dengan kepribadian-Nya, dan respons Allah pada kebaikan dan kejahatan berasal dari kehendak-Nya yang bijak dalam keilahian-Nya dan yang tidak pernah berubah.

~ IHT