
Akhir-akhir ini, banyak sekali pertobatan yang dialami oleh orang-orang dengan cara-cara yang ajaib oleh karena Tuhan. Ada yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui mimpi, ada juga yang bertobat karena bimbingan hamba-hamba Tuhan, dan yang lainnya.
Api rohani lawatan Tuhan terjadi.
Pertanyaannya, apakah kita juga saat ini sedang ikut serta dalam kegerakan tersebut? Ataukah kita hanya duduk-duduk tenang menjadi penonton saja?
Ada beberapa penyebab mengapa kita lebih suka duduk anteng menjadi penonton:
Tuhan sekarag sedang banyak mengirimkan jiwa-jiwa melalui berbagai hal maupun kesempatan. Saya pun ketika berkesempatan ke Malaysia mendoakan orang-orang di sana supaya mengalami lawatan Tuhan serta pertobatan. Ada satu orang yang saya dengarkan curahan isi hatinya, saya doakan, dan sampai sekarang masih saya kirimkan renungan-renungan yang akan menguatkan imannya.
Selain itu, melalui media sosial pun saya mendoakan seorang istri sehingga mengalami kelegaan hati yang dibutuhkannya oleh karena pergumulan keluarga.
Ada "harga yang harus kita bayar" juga untuk melayani jiwa-jiwa. Apa pun itu bentuknya, bisa tenaga, perhatian, waktu, maupun materi kita.
Jadi, kembali pada diri kita masing-masih. Apakah kita mau bergerak mengikuti masa penuaian, atau cuma jadi penonton saja, duduk manis, tidak mau bayar harga, dan merasa tidak perlu pikul salib setiap hari? Apakah kita hanya memikirkan masalah kita sendiri, ataukah bersedia serta rindu menyenangkan hati Komandan kita dan bergerak melakukan tugas panggilan kita?
Tetaplah percaya, bahwa seisi surga bersorak-sorai ketika bahkan ada satu orang yang bertobat dan menerima keselamatan yang dari Tuhan Yesus.
Mintalah api lawatan Tuhan juga untuk terus membakar kerohanian kita supaya kita senantiasa bergerak dalam masa penuaian akhir-akhir ini. Jangan sampai tertinggal.
2 Timotius 2:4, "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya."
Sebagai prajurit Kristus, janganlah kaubiarkan dirimu terikat oleh hal-hal duniawi, karena jika demikian, engkau tidak akan dapat memuaskan hati Dia yang mencantumkan namamu di dalam pasukan-Nya. (FAYH)
A soldier on duty doesn't get caught up in making deals at the marketplace. He concentrates on carrying out orders. (MSG)
Filipi 3:14 (TSI), "Sama seperti mengikuti lomba lari, mata saya tetap tertuju kepada sasaran, yaitu hadiah kemenangan yang sudah disiapkan bagi saya di surga! Dan memang kita yang bersatu dengan Kristus Yesus sudah dipanggil Allah untuk mencapai sasaran surgawi itu."
I'm off and running, and I'm not turning back. (MSG)
Instead, I concentrate only on continuing to become more and more like Christ right up to the end of my life. As a result, because of my relationship with Christ Jesus, God will call/summon me to receive a reward from him in heaven. (DEIBLER)
~ Juliet J.