GBI PRJ (CK7)

Ada dua jenis golongan yang datang untuk menyembah Yesus sewaktu kelahiran-Nya:

•    Para gembala, yang juga dapat mewakili orang-orang sederhana secara ekonomi maupun pengetahuan. Mereka juga adalah orang-orang Yahudi.
•    Orang-orang Majus dari Timur, yang dapat mewakili orang-orang yang bukan Yahudi, serta kaya dan pandai. Tuhan Yesus bukan datang hanya untuk orang-orang Yahudi ataupun orang pandai dan orang kaya, melainkan Ia datang untuk semua orang.

Lukas 2:1-7
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Lukas 2:8-10
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.”

Lukas 2:11-14
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai Juruselamat manusia. Ada apa dengan manusia, sehingga Ia harus datang ke dunia? Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal.

Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Yohanes 3:16 (TB2)
Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tuhan mengingatkan kita di hari Natal untuk melakukan hal-hal berikut ini:

1. Menghormati hadirat Allah (Lukas 2:9).
Tuhan yang berinisiatif menghampiri manusia dan menyatakan kemuliaan-Nya. Mari mensyukuri dan menghargai hadirat Allah, sebab di hadapan-Nya ada sukacita berlimpah (Mazmur 16:11).

2. Memberitakan Kabar Baik atau Injil (Lukas 2:10-11).
Tugas utama orang Kristen adalah memberitakan Injil dan kesaksian. Inilah Amanat Agung atau The Great Commission (Matius 28:19-20). Hanya murid yang bisa memuridkan, karena itu kita harus menjadi murid Kristus, hidup seperti Ia telah hidup (1 Yohanes 2:6). Selain itu, mesti menyangkal diri dan memikul salib (Lukas 9:23).

3. Memuliakan Yesus dalam hidup kita (Lukas 2:14a).
Yesus adalah Allah yang Kekal dan Mahakuasa, namun Ia rela mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dilahirkan sama dengan manusia yang penuh dosa serta ketidaktaatan. Justru, hal inilah yang membuat Ia layak menerima segala kemuliaan di tempat yang mahatinggi (Filipi 2:7-9). Pastikan pilihan-pilihan yang kita ambil membawa kemuliaan bagi nama-Nya.

4. Membawa damai bagi dunia (Lukas 2:14b).
Kelahiran Yesus sebagai Raja Damai memberikan pengharapan bahwa masih ada damai sejahtera di bumi ini. Adanya kejadian perang di beberapa tempat, serta kondisi politik hari-hari ini, membuat pengharapan akan damai sejahtera di bumi makin relevan dan dibutuhkan. 

5. Menjadi orang yang berkenan kepada-Nya (Lukas 2:14b).
Hanya orang-orang yang berkenan pada-Nya, yaitu taat akan firman-Nya yang bisa membawa damai bagi dunia (Yesaya 48:18-19). Hanya orang-orang yang rela memikul salib, serta mempertahankan kekudusan yang akan berkenan pada-Nya.

Hari-hari ini, Tuhan juga mengingatkan untuk banyak sembahyang, masuk dalam hadirat-Nya melalui doa, pujian, dan penyembahan, serta taat perintah-Nya. Sembahyang berasal dari kata ‘sembah’ dan ‘Hyang’. ‘Hyang’ adalah dari kata Sansekerta, bahasa Bali, dan Jawa kuno, yang berarti mahasuci, atau mahakuasa. Sebagai orang percaya, bagi kita, Dia adalah Allah yang kita sembah dan kenal dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Kata ‘sembah’ mengandung dua arti, yaitu dalam arti sempit adalah masuk dan merasakan hadirat-Nya dalam doa, pujian, dan penyembahan, serta dalam artian luas ialah taat pada perintah-Nya.

BAHAYA PENYESATAN NATAL
Kita memperingati kelahiran Yesus sebagai hari Natal. Tetapi, hati-hatilah terhadap penyesatan yang ada terhadap perayaannya.

• Origin of Christmas (Asal-usul Christmas atau Natal):

Catatan pengikut Kristus merayakan Natal secara besar-besaran tidak kurang dari + tahun 200 Masehi, sementara perayaan dewa Saturnalia/Sol secara besar-besaran baru tahun + 400 Masehi. Pada 25 Desember 345, ada perayaan untuk dewa Saturnalia di kota Roma. Bishop Roma, Julius I, membuat ibadah tandingan, yaitu kepada sang matahari sejati atau Kristus (Mazmur 84:12). Ternyata, jauh lebih banyak yang hadir di gereja daripada di kuil Saturnalia. Semenjak itu, 25 Desember menjadi  hari Natal bagi gereja secara umum.

Waspadalah, ada upaya-upaya untuk mendiskreditkan Natal, memecah-belah umat Kristen, dan menghalangi pemberitaan tentang kedatangan Kristus dan karya keselamatan-Nya. Beberapa upaya untuk mendiskreditkan perayaan hari Natal:

-    Mendengungkan itu adalah hari lahir dewa Saturnalia/Sol, bukannya Yesus.
-    Menambahkan kisah-kisah yang tidak ada hubungannya dengan Yesus.
-    Mengenyahkan Kristus (kata ‘Christ’) dari perayaan Natal (‘Christmas’), misalnya menjadi “Merry X-Mas,” “Happy Holiday,” ataupun “Season Greetings.”

BAHAYA PENYESATAN TOKOH SANTA CLAUS

Perlu diketahui, ada asal-usul yang menyebabkan adanya penyesatan tentang tokoh Santa Claus.

• St. Nicholas of Myra, yang penuh kasih serta menjadi berkat bagi orang lain.

Beliau adalah Bishop kota Myra, Turki, yang terkenal dekat dengan anak-anak, mengajar, dan menolong mereka. Ia hidup sekitar tahun 270-343 Masehi. Di Belanda, terkenal dengan nama Sinter Klaas. Ia pernah dipenjara oleh Kaisar Diocletianus, tetapi dibebaskan oleh Kaisar Konstantinus. Nicholas menjadi salah satu kunci keberhasilan Konsili Nicea (325 Masehi) dalam merumuskan doktrin Tritunggal. Ia tegas dalam doktrin tentang keilahian Kristus.

• Father Christmas, yang gemar mabuk-mabukan.

Ia merupakan personifikasi atau peniruan terhadap manusia setengah dewa (‘demi-god’) dari era Druid atau penyembah berhala (pagan) bernama "Yule" atau "Lord Misrule" yang bertugas mengumumkan musim dingin telah tiba. Ia mengajak orang dewasa untuk minum alkohol dan berpesta. Ia anti terhadap anak-anak. Menjadi populer pada abad ke-15 di Inggris. Kebiasaannya naik kambing diganti dengan menaiki kereta yang ditarik rusa terbang, dan namanya berubah menjadi Father Christmas. Pada masa Reformasi Protestan dan era Puritan, figur ini dilarang keras masuk gereja. Namun, kini identitasnya disamakan dengan Santa Claus modern.

• Santa Claus, yang merupakan penyesatan dalam perayaan Natal.

Tokoh ini ada pada iklan minuman Coca-cola sejak 1920-an. Desain pada 1931 yang menjadi sosok Santa Claus sampai hari ini. Ia disuguhkan sebagai sosok St. Nicholas, sehingga dalam bahasa Jerman menjadi ‘Claus’, yang digabungkan dengan Father Christmas. Ia sering diceritakan suka membagi-bagi hadiah gratis bagi anak-anak, karena itu membuat fokus Natal menjadi kepadanya, bukannya kepada Tuhan Yesus. Santa Claus paling banyak disajikan sebagai pengganti pribadi Kristus saat perayaan Natal.

Tuhan Yesus Memberkati