GBI PRJ (CK7)

Jangan pernah menganggap remeh tuntunan dalam hidup kita. Tuntunan Tuhan akan membawa kita ke tempat yang tepat, waktu yang tepat, dan bersama orang yang tepat. Kita ada di masa pentakosta ketiga dan hari-hari ini adalah waktu yang penting untuk kita mengetahui agenda Tuhan bagi kita.

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yeh. 36:26-27)

Pesan ini disampaikan pada zaman nabi Yehezkiel namun masih relevan pada hari-hari ini. Ketika pentakosta terjadi bukan cuma Roh Kudus yang kita terima namun juga hati yang baru. Siapkan hati kita ketika menerima hati yang baru dari Tuhan. Kita ada pada masa dimana Tuhan sedang melepaskan kuasa-Nya atas hidup kita. Jangan sibuk meminta sesuatu kepada-Nya, namun siapkan mental untuk menerimanya.

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yoh. 1:12)

Begitu kita menerima Yesus,pada saat itu juga kita diberi kuasa identitas yaitu menjadi anak Tuhan. Mengapa Dia mau status kita berubah? Karena ada suatu agenda yang dia persiapkan bagi kita yaitu warisan. Tanpa persiapan, kita tidak akan menerima warisan-Nya. Mari kita persiapkan diri untuk menerima warisan yang datang dari-Nya.

Mengapa Tuhan mau memberikan Roh dan hati yang baru bagi kita?

“Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Gal. 4:1-7)

Syarat untuk menerima warisan adalah kedewasaan. Hati yang baru seharusnya membuat kita dewasa dan meninggalkan sifat kekanak-kanakan kita. Hati yang baru akan merangsang diri kita secara otomatis untuk menjadi orang yang dewasa rohani. Kita akan menjadi dewasa apabila kita memahami Firman Tuhan. Firman akan menolong kita untuk selalu memperbesar kapasitas kita. Hati-hati dengan permintaan kita kepada Tuhan. Jangan hanya sibuk meminta kepada Tuhan tanpa mendewasakan diri. Kalau kita tidak menjadi dewasa, kita akan kehilangan Tuhan ketika kita menerima berkat-Nya.

“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” (1 Kor. 13:11)

Ketika kita dewasa, kita meninggalkan sifat kanak-kanak kita. Hanya Firman Tuhan yang disertai hati yang baru yang dapat menyingkirkan sifat kekanak-kanakan kita baik itu pikiran, perasaan, dan perkataan.

Contoh orang dewasa yang memiliki sifat kekanak-kanakan :

1. Berdoa tanpa kedewasaan

Berdoa tanpa kedewasaan dapat membawa kita ke arah yang salah. Kita boleh berdoa dan mengklaim janji Tuhan namun tetap ingat bahwa kedaulatan Tuhan yang akan terjadi.

2. Tidak mempunyai filter terhadap perkataan

3. Tidak bisa bertanggung jawab