GBI PRJ (CK7)

Setelah masa para hakim Israel, bangsa itu meminta Tuhan seorang raja untuk memerintah mereka. Saul-lah raja pertama Israel, dan dalam pemerintahannya, memutuskan untuk tidak taat pada Tuhan. Akibatnya, Ia mencabut hak kerajaan Saul maupun keturunannya.

1 Samuel 13 : 14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan Tuhan telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan  kepadamu.

SIAPA YONATAN ?

Yonatan ialah putra Saul. Meski Saul benci Daud, namun Yonatan serta Daud merupakan sahabat dekat. Pun sejak Daud menikahi saudara perempuan Yonatan, yakni Mikhal, maka Yonatan juga menjadi iparnya. Dari sekadar pertemanan menjadi persaudaraan erat dan kuat.

1 Samuel 18 : 1 – 3 Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.

UPAYA UNTUK MEMBUNUH DAUD

Semenjak Daud mengalahkan Goliat, maka Saul mengangkat Daud menjadi kepala prajurit, serta Tuhan memberi kemenangan mengalahkan bangsa Filistin lebih daripada Saul.

1 Samuel 18 : 9 – 11 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud. Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya. Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding." Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali.

YONATAN MEMBANTU DAUD MELARIKAN DIRI

1 Samuel 19 : 1 – 2 Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana."

AKHIR HIDUP YONATAN

Yonatan tewas menyedihkan saat kemenangan orang Filistin di gunung Gilboa.

1 Samuel 31 : 1 – 2 Sementara itu orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa. Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.

DAUD MENERIMA KETURUNAN YONATAN SEPERTI ANAKNYA SENDIRI

2 Samuel 9 : 7 – 10 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."  Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya : "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu. Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku."

NILAI-NILAI KEBAIKAN YANG BISA KITA PELAJARI DARI YONATAN :

1. Keberanian berkurban demi kebenaran. 

Ia tidak berusaha menghalang-halangi, malah mendukung Daud. Yonatan mengetahui, amat sadar memilih serta taat akan rencana Tuhan. Yonatan tidak iri atau cemburu, tetapi tunduk pada kehendak Allah serta mengurbankan haknya atas takhta.

Filipi 3 : 7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

2. Kesetiaan pada persahabatan. 

Yang teramat sukar, karena bertentangan dengan kewajiban sebagai anak untuk mengasihi Saul yang merupakan ayah kandung dan rajanya. Sementara itu, berulang kali Saul menunjukkan kebodohan, kesombongan dan ketidaktaatan kepada Allah.

Amsal 18 : 24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

3. Keputusan untuk tetap menyertai Saul, sekalipun Yonatan diperlakukan tidak benar. 

Bisa saja Yonatan membalas melakukan hal yang tak benar, namun ia mau memilih perbuatan yang benar dan berkenan. 

1 Samuel 20 : 30 & 33 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar ! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu ? Lalu Saul melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya. Maka tahulah Yonatan, bahwa ayahnya telah mengambil keputusan untuk membunuh Daud."

Yohanes 15 : 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Seperti halnya persahabatan dan persaudaraan Yonatan dengan Daud, maukah kita pun memiliki sikap hati yang demikian, setia dalam proses apa pun dalam hidup kita, terutama terhadap Tuhan Yesus yang telah begitu loyal bagi kita. 

Rangkuman Pdt. Robertus Purwadi, SE SPd :

Yonatan mengerti rancangan Tuhan, sadar Allah berdaulat sehingga mutlak menaati serta menjalani setiap kehendak-Nya, karena itu ia lebih memilih hidup dalam kebenaran serta keputusan-Nya saja. 

Yonatan pun tetap menyadari bahwa dirinya merupakan seorang prajurit, ia tidak lalai terhadap tugasnya. Di satu sisi ia mengikuti perintah Allah yang hendak mengganti puncak pemerintahan Israel dari raja Saul kepada Daud hamba-Nya, tetapi ia juga masih mau taat pada perintah untuk bertugas berperang membela bangsanya, melawan musuh Filistin. 

Yonatan rela membela kebenaran oleh karena percaya pada kehendak Allah. Demikian pula kita, sekali memilih Tuhan Yesus, apa pun harga yang harus kita bayar, kita harus tetap setia. Kiranya Roh Kudus pun menolong untuk kita mengasihi Tuhan, menghormati keluarga serta orangtua, menghargai persaudaraaan yang ada, serta melayani orang-orang lain. Kiranya Tuhan Yesus menuntun langkah kita dalam persekutuan serta persaudaraan yang sejati. Amin.