GBI PRJ (CK7)

Roma 5 : 1 - 11
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.

Semua orang ingin bahagia, kebanyakan dari kita memiliki ambisi untuk bahagia. Keinginan untuk membuat orang bahagia dianggap serius, seperti wedding organizer, entertainment, dan sebagainya, apapun caranya ditempuh untuk bisa bahagia. Bahkan pada akhirnya sebagian orang dapat bersikap pura-pura bahagia, mereka memakai topeng untuk menutupi dirinya yang sebenarnya.

Keinginan untuk selalu tampil bahagia dapat menimbulkan stress dalam hidup. Seringkali kita melihat kebanyakan orang memalsukan kebahagiaan dari pada menjalani kenyataan. Faktanya setiap orang menginginkan setiap hari menjadi hari yang sempurna dan menyenangkan dalam kehidupan. Mudah bagi kita untuk bahagia jika semua berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. 

Bagaimana kita bersikap positif di tengah dunia yang negatif? Bagaimana kita tetap optimis dalam menjalani kehidupan dengan segala masalah didalamnya?

Galatia 5 : 22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

Bahkan rasul Paulus mengingatkan dalam Filipi 4 : 4.

Filipi 4 : 4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

Happiness depends on Happenings berasal dari akar kata Hap, yang artinya "keberuntungan" atau "keadaan”.

Sukacita itu berbeda sebab memiliki arti yang lebih dalam. Sukacita itu adalah sikap dan pilihan. Sukacita tidak tergantung kepada keadaan.

Kita dapat memilih sukacita terlepas dari apa yang sedang kita hadapi untuk tetap bersuka cita. Maka kehidupan kita akan menjadi berdampak, menjadi terang di tengah-tengah dunia yang gelap.

Ada 3 alasan kenapa kita memilih untuk hidup dalam sukacita :

1. HOPE (Harapan)

Roma 5: 2b 
" ... Karena itu kita bersuka hati karena kita mempunyai harapan bahwa kita akan merasakan kebahagiaan yang diberikan Allah!" (BIS)

Orang percaya memiliki harapan dalam iman kepada Yesus Kristus.

Dikatakan bahwa seseorang dapat hidup 40 hari tanpa makanan, 3 hari tanpa air, 8 menit tanpa udara, tetapi tidak 1 menit tanpa harapan. 

Seseorang dapat menangani hampir semua hal dalam hidup ketika punya harapan. Banyak orang memiliki harapan namun didasarkan pada sesuatu yang tidak kokoh, sesuatu yang salah, namun semua itu bersifat sementara sebab ketika itu semua hilang maka sukacita juga menjadi hilang.

Roma 12 : 12a 
Bersukacitalah dalam pengharapan ...

Bagi orang percaya pengharapannya didasarkan di dalam Kristus yang tidak tergoyahkan.

2. PURPOSE (Tujuan)

Roma 5 : 3 
Demikian juga kita dapat bersukacita, pada waktu kita mengalami kesulitan dan cobaan, sebab kita tahu hal itu baik bagi kita karena menolong kita belajar bersabar. (FAYH)

Banyak orang memiliki kesalahpahaman bahwa ketika mereka menyingkirkan masalah mereka maka mereka akan bahagia. Tetapi kita tidak akan pernah terlepas dari masalah ketika masih hidup dalam dunia.

Sukacita itu belajar menikmati hidup meskipun di tengah masalah yang kita hadapi. 

Sukacita itu tidak serta merta tidak ada penderitaan melainkan karena ada kehadiran Tuhan. Rasul Paulus berkata, kami bersukacita dalam penderitaan kami, dia menikmati penderitaan dan tetap bersukacita.

Penderitaan memiliki tujuan didalamnya. Tuhan memiliki tujuan dibalik masalah yang kita hadapi, apakah masalah itu disebabkan oleh orang lain atau oleh iblis dengan seijin Tuhan, sebab tidak ada yang terjadi secara kebetulan bagi orang percaya.

Kesulitan tidak selalu dapat mengubahkan karakter seseorang namun kesulitan selalu dapat menampilkan karakter orang itu sesungguhnya.

3. GOD (Tuhan)

Roma 5 : 11 
Sekarang kita bersukacita dalam hubungan kita yang baru dengan Allah semata-mata karena apa yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus bagi kita. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi dosa kita, dan dengan demikian menjadikan kita sahabat Allah" (FAYH)

Kita berssukacita dalam keadaan apapun karena Tuhan selalu bersama-sama kita. Dimanapun kita berada dan apapun yang sedang kita hadapi, sebagai orang percaya kita telah diperdamaikan dengan Allah melalui Yesus Kristus. Kita menjadi sahabat Allah dan hal itu bertahan untuk selamanya. 

Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Roma 8 : 38 - 39), sebagai orang percaya tidak ada yang dapat menghancurkan kita. 

Apapun yang kita hadapi saat ini di tengah pandemi, tetaplah memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Hadapilah dengan beriman, berdoa dan percaya kepada Tuhan sebab Tuhan memiliki rencana yang indah.

Matius 6 : 31 - 33
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Apakah yang akan kami pakai ? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Tuhan Yesus tahu apa yang kita perlukan, oleh karena itu carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6 : 33).

Rangkuman Pdt. Indarwanto Tarigan, BA :

Keadaan yang tidak menentu, di tengah-tengah kesulitan dan masalah Tuhan menginginkan kita untuk tetap bersuka cita. 

Roma 5 : 1 - 11, Galatia 5 : 22 dan Filipi 4 : 4 menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan mau kita tetap bersukacita.

Bahagia dan sukacita itu berbeda, bahagia berasal dari keadaan luar sedangkan sukacita berasal dari dalam diri kita walaupun keadaan sekitar berbeda. Oleh karena itu, kita harus memilih untuk bersuka cita.

Ada 3 alasan kenapa kita memilih untuk hidup dalam sukacita :

1. HOPE (Harapan); sukacita bukan karena tidak ada penderitaan namun karena memiliki pengharapan. Sukacita tidak tergantung kepada keadaan, namun kepada kehadiran Tuhan. Pengharapan jangan didasarkan kepada hal yang salah dan sementara, melainkan kepada Tuhan.

2. PURPOSE (Tujuan); untuk menolong kita belajar bersabar dan merubah karakter kita.

3. GOD (Tuhan); bersukacita karena apa yang Tuhan telah lakukan bagi kita, dan punya hubungan yang terjalin intim dengan Tuhan.

Segala kesulitan yang kita hadapi dikatakan Bapa mengetahuinya, maka kita seharusnya tidak perlu kuatir, melainkan bisa tenang dan tetap bersuka cita, sebab Dia yang akan memelihara hidup kita (Matius 6 : 31 - 33).

Tuhan Yesus Memberkati