GBI PRJ (CK7)

Mujizat terjadi akibat Intervensi kebesaran dan keajaiban Tuhan yang melampaui kekuatan manusia. Segala hal di dalam kehidupan kita semuanya adalah mujizat. Di balik setiap mujizat ada tujuan Tuhan. Mujizat adalah sarana.

Lukas 17 : 11 - 19
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak : Yesus, Guru, kasihanilah kami ! Lalu Ia memandang mereka dan berkata : Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam. Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata : Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir ? Di manakah yang sembilan orang itu ? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini ? Lalu Ia berkata kepada orang itu : Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.

Kebenaran tentang orang sakit kusta :
• Infeksi bakteri Mycobacterium leprae.

• Gejalanya : kulit mati rasa, bercak-bercak putih, luka yang tidak terasa sakit, kerusakan saraf, jari atau anggota tubuh bisa cacat.

- Karena tidak terasa sakit, penderita sering terluka tanpa sadar, sehingga tubuh bisa membusuk perlahan.

- Di zaman kuno, belum ada obat, sehingga kusta dianggap penyakit menular yang menakutkan.

Imamat 13 : 45 - 46
Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru : Najis ' Najis ! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

Orang yang sakit kusta menderita secara fisik dan mental. Mereka ditolak oleh orang-orang sekelilingnya, tetapi Yesus menerima mereka. Yesus peduli terhadap kesembuhan mereka.

Tujuan di balik mujizat :
Kembali pada keintiman dengan Tuhan (lih. Ayat 15- 18).

• Mujizat adalah sarana untuk membawa kita dekat dengan Tuhan. Tuhan lebih rindu keintiman kekal (hubungan pribadi) daripada kesembuhan sesaat.

Efesus 2 : 13
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

• Memuliakan Tuhan dengan penyembahan ekspresif dan ucapan syukur (lih. Ayat 15 - 18).

1 Korintus 6 : 20 TSI
Karena kita sudah ditebus dengan harga yang sangat mahal - yaitu darah Kristus. Oleh karena itu, marilah kita memuliakan Allah dengan tubuh kita.

• Mujizat adalah sarana untuk memuliakan Tuhan dengan suara nyaring atau ekspresi yang terbaik.

Mazmur 50 : 23a
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku;

• Mujizat adalah sarana untuk memuliakan Tuhan dengan bersyukur setiap waktu.

• Pemulihan identitas dan tujuan hidup (lih. Ayat 19).

Tuhan memulihkan kehidupan mental kita dengan memberikan mujizat. Identitas kita adalah seorang pemenang, karena (orang kusta) sudah terlalu lama dikucilkan dan dihina. Kita mempunyai tujuan hidup untuk menyaksikan dan memberitakan kebaikan Tuhan melalui mujizat yang sudah kita alami yaitu kesembuhan dan pemulihan. Jadilah berkat buat orang sehingga banyak jiwa diselamatkan.
 
• Mujizat berdiri : mengandung arti identitas

• Mujizat pergi : mengandung arti tujuan hidup

2 Korintus 5 : 15
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Tuhan Yesus Memberkati