GBI PRJ (CK7)

Tuhan Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal bagi kita, dan itulah pemberian, pengorbanan, anugerah yang terbaik, yang terbesar, serta terindah.

Tuhan tahu bahwa hidup ini begitu sulit oleh karena dosa, sehingga Ia memberikan Putra-Nya yang tunggal, karena hanya dengan cara demikianlah, maka kita akan mampu menjadi para pemenang di dalam kehidupan ini.

Yohanes 3 : 16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Roma 5 : 8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Tuhan mempunyai rencana yang indah untuk setiap kita. Bagaimana respons kita terhadap semua rancangan Tuhan ? Hari ini, kita akan belajar dari empat tokoh di dalam firman Tuhan, yang dapat mewakili sebagian besar karakter dan sikap hati kita sebagai umat pilihan Tuhan. 

• Maria ibu Yesus (take it : menerimanya)

Lukas 1 : 30, 34, & 38
Kata malaikat itu kepadanya : Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah … Kata Maria kepada malaikat itu : Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami ? … Kata Maria : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

“The Greatest Gift” juga berbicara mengenai Tuhan memberi kasih karunia bagi kita semua, terutama ketika kita mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Karena itu, terimalah kasih karunia yang dari Tuhan itu, apa pun bentuknya. Jangan mencoba menjadi orang Kristen yang terlalu “rumit” di hidup ini dalam menerima, menaati, ataupun melakukan kehendak-Nya.

Saat kita rela hati menerima, menaati, dan melakukan apa pun yang menjadi perintah, pilihan, kehendak, serta kesempatan yang dari Tuhan, maka Ia akan membukakan jalan. Ingatlah akan kebaikan-kebaikan-Nya. Sebesar apa pun persoalan, pergumulan, dan penderitaan kita, Tuhan Yesus kita lebih besar daripada semuanya itu.

• Yusuf suami Maria (do it : melakukannya)

Matius 1 : 19 & 24
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam … Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.

Ketika kita menerima anugerah terbesar dari Tuhan, dibenarkan dan dipilih sedemikian rupa oleh-Nya, maka taati dan lakukanlah apa yang menjadi firman-Nya. Sekalipun jalan kita tertutup, Tuhan sanggup mengadakan jalan yang lain. Mungkin sulit dan berat untuk melakukan dan menaati kehendak-Nya itu, namun tetaplah setia dalam mengerjakan dan menepatinya. Tuhan Yesus adalah teladan pelaku firman.

Jangan hanya bisa menyatakan mengasihi dan mencintai Tuhan, namun tidak hidup tanpa rasa takut akan Dia. Semakin kita mengikut Dia, semestinya makin kita mau menaati-Nya.

Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

• Para gembala (prove it : membuktikannya)

Lukas 2 : 15 & 20
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain : Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita. … Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Jika kita menyembah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, menerima anugerah yang terbesar melalui keselamatan itu, maka nyatakan dan buktikanlah iman serta percaya kita tersebut. Apapun yang menjadi profesi kita, terutama sebagai hamba Tuhan yang melayani Dia, tunjukkanlah itu melalui kehidupan nyata sehari-hari sebagai teladan bagi orang lain.

Apakah orang lain dan seluruh keluarga kita dapat merasakan kasih Tuhan Yesus Kristus melalui hidup kita, mengamati iman kita yang teguh, dan melihat langsung bahwa kita merupakan orang-orang yang memang telah menerima anugerah dari Tuhan ? Jangan hanya pandai menampilkan di depan orang, namun juga membuktikannya di kehidupan sehari-hari. Apakah kehidupan keseharian kita sudah sesuai dan sepantasnya dengan kerohanian kekristenan kita ?

• Orang-orang majus dari Timur (give it : memberikan dan membagikannya)

Matius 2 : 1 & 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem … Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Apapun yang menjadi bagian Tuhan, sudah seharusnya kita berikan dan mengembalikan kepada-Nya. Dan jika Ia sudah begitu baik dalam hidup kita, bukankah sudah sepantasnya bagi kita untuk membagikan, memberikan, dan menyebarkan kebaikan juga bagi orang-orang lain, serta bersaksi kepada mereka tentang kebaikan Tuhan Yesus ? Kasih-Nya tanpa pamrih, dan tanpa syarat. ‘Generosity begets generosity’, berilah maka engkau akan diberi.

Berbuat baik, bersaksi, dan menjadi berkat yang nyata bagi orang lain berarti kita mengucap syukur kepada Tuhan Yesus, Allah yang hidup, yang sudah sangat-sangat baik bagi kita, dan telah memberikan anugerah yang terbaik, ‘The Greatest Gift’ bagi kita. Jangan pernah tukarkan Dia dengan apa pun atau siapa pun di hidup ini.

Tuhan Yesus Memberkati