GBI PRJ (CK7)

Sudah berapa banyak janji Tuhan yang tergenapi dalam hidup kita sampai menjelang akhir tahun ini? Ironisnya, mungkin malah banyak orang percaya, umat pilihan-Nya yang mengalami kekalahan hari-hari ini. Seperti halnya ketika janji Tuhan tidak tergenapi atas bangsa Israel saat mereka seharusnya masuk ke Tanah Kanaan.

Yosua 1 : 5
Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Yosua 7 : 2 - 5
Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: ”Pergilah ke sana dan intailah negeri itu.” Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai. Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: ”Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja.” Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.

Tuhan sudah memberi jaminan bagi Yosua kalau bangsa Israel akan mengalami kemenangan demi kemenangan. Namun mengapa kekalahan bisa terjadi walau Dia sudah memberikan janji yang begitu dahsyat? Karena umat-Nya berbuat dosa dengan melanggar perjanjian-Nya.

Yosua 7 : 11
Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.

Yosua 7 : 21
Aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.

Kejadian 3 : 6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

Akhan dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena mengalami pola hal yang sama, yaitu melihat, mengingini, sehingga berbuah menjadi tindakan nyata.

Tuhan menjanjikan kemenangan di ujung, namun saat menghadapi pertempuran-pertempuran rohani dalam kehidupan hari demi hari, ada kemungkinan kita menemui yang namanya kekalahan. Apa yang harus kita lakukan saat kita mengalami kekalahan? Datanglah kepada Tuhan dengan hancur dan rendah hati. Masih ada harapan. Sebab, tak selamanya mendung itu kelabu.

Yosua 7 : 6
Yosua pun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut Tuhan hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.

Mazmur 51 : 19
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Mazmur 34 : 18 (FAYH)
TUHAN dekat kepada orang yang hancur hatinya. Ia menyelamatkan orang yang dengan rendah hati menyesali dosanya.

Mazmur 25:9
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

1 Korintus 10:10
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

Bilangan 14:2-3
Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: ”Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?”

Namun, diingatkan, bahwa Tuhan sangat membenci orang yang suka bersungut-sungut. Bangsa Israel bersungut-sungut, dan tidak ada yang masuk ke Tanah Perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb serta generasi mereka. 

Yosua 7:7
Dan berkatalah Yosua: ”Ah, Tuhanku Allah, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu! 

Yosua 7:10
Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: ”Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian?”

Persungutan Yosua dipandang oleh Tuhan bukan sebagai sebuah persungutan, namun ungkapan curahan hati seseorang yang hancur hatinya. Apa yang Tuhan perhatikan ialah sikap hati Yosua, bukan sekadar curhatnya. 

Begitu juga yang terjadi pada Daud, ia seorang pezina dan pembunuh, namun ketika ditegur dan dinasihati oleh Tuhan melalui nabi Natan, ia mau bertobat. Penyebab kekalahan adalah dosa dan pelanggaran terhadap perjanjian Allah. Namun, sekali lagi karena itu diingatkan, saat kita mengalami kekalahan, datanglah kepada Tuhan dengan hati yang rendah dan hancur. Ada harapan di dalam Dia, sebab tak selamanya mendung itu kelabu.

Tuhan Yesus Memberkati