GBI PRJ (CK7)

Menurut kalender Ibrani, kita sedang memasuki tahun 5786 (23 September 2025 - 12 September 2026), yaitu Tahun “Pey Vav”. ‘Pey’ mewakili angka 80, yang menggambarkan mulut; ‘Vav’ mewakili angka 6, yang memiliki bentuk seperti paku atau kait penghubung. 

Dalam Alkitab, huruf ‘Vav’ sering dipakai dalam kata penghubung, dan seperti yang terdapat dalam Kejadian 1 ayat 1, pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Jadi, huruf ‘Vav’ ini menggambarkan terhubungnya Allah dan umat manusia dalam sebuah perjanjian covenant. 

Sebagai umat perjanjian, hari-hari ini kita harus semakin terhubung dengan Allah, semakin intim dengan Dia. Angka 6 juga berbicara tentang manusia, karena Tuhan menciptakan manusia pada hari keenam (Kejadian 1:26 sampai Kejadian 31). Jadi, angka 6 seperti menggambarkan upaya atau kekuatan manusia.

Melalui pengertian tahun 5786 atau Pey Vav, Tuhan menuntun kita untuk sampai pada penyelesaian Amanat Agung 2033. Goal kita menjadi orang percaya, sesuai Roma 8:29, adalah menjadi serupa dengan Yesus. Artinya, kita harus menjadi murid Tuhan Yesus. Sesuai dengan 1 Yohanes 2:6, siapa yang mengatakan bahwa ia tinggal di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Kalau kita hidup seperti Kristus telah hidup, maka kita akan menjadi serupa dengan-Nya, yaitu murid Tuhan Yesus.

Tugas utama kita sebagai murid Tuhan Yesus, tanpa melihat profesi kita, sesuai Matius 28:19-20, adalah menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus, yang artinya menyelesaikan Amanat Agung. Salah satu jawaban Tuhan Yesus ketika ditanya oleh murid-murid-Nya tentang tanda kedatangan-Nya dan tanda akhir zaman terdapat dalam Matius 24:14, "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." 

Dengan kata lain, kalau Amanat Agung sudah selesai, maka sesudah itu Tuhan Yesus datang kembali. Kata ‘sesudah itu’ artinya tidak ada yang tahu kapan. Bisa satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, atau beberapa tahun, yang jelas tidak akan lama. Selain itu, Tuhan Yesus berkata, "Aku datang segera."

Jadi, kalau Tuhan Yesus berbicara kepada banyak organisasi dan aliran kekristenan yang mereka yakin bahwa goal untuk menyelesaikan Amanat Agung tahun 2033, itu tidak berarti bahwa Tuhan Yesus pasti datang tahun 2033. Itu tidak Alkitabiah. Tetapi, kalau dikatakan tahun 2033 itu Tuhan Yesus bisa datang, itu Alkitabiah, sebab kedatangan-Nya bisa sewaktu-waktu. Yang jelas, Tuhan Yesus berpesan sangat kuat kepada kita, waktu kedatangan-Nya sudah sangat dekat, kita harus makin sungguh-sungguh dengan Dia.

Untuk sampai tahun 2033, Tuhan Yesus terus menuntun kita melalui tahun 5786 (Pey Vav). Tuhan berpesan kepada kita untuk yang pertama, perhatikan mulut. Angka 80 menggambarkan mulut. Memasuki Pey Vav atau 86, kembali Tuhan mengingatkan tentang mulut. Mulut harus dipakai untuk lebih banyak memperkatakan hal-hal surgawi ketimbang tentang hal-hal duniawi. Mulut kita harus dipakai untuk memuliakan Tuhan, menjauh dari segala kejahatan, dan saling membangun.

Efesus 4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

Matius 12:36-37
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.

Kita harus berhati-hati dengan mulut kita, juga dengan apa yang kita ketik, apakah itu hoax atau ujaran kebencian? Supaya jangan kita dihukum. Tuhan Yesus mengingatkan dalam Yohanes 8:43-44, jangan berdusta. Iblis adalah pendusta dan bapa dari segala dusta. Jadi kalau kita sering berdusta, itu berarti bapa kita adalah Iblis. Orang yang sering berkata bohong akan terus berbohong untuk membuat ceritanya sepertinya benar dan masuk akal. Orang yang seperti ini akan berurusan dengan Tuhan. Saya berdoa agar kita menanggalkan dusta, supaya hidup kita berkenan kepada Tuhan. 

Mazmur 34:13-15 
Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Ada kalanya Tuhan menghendaki agar kita berdiam diri, berpuasa berbicara, sebagai tindakan penguasaan diri. Ini juga adalah bagian dari strategi peperangan rohani. Ingat, waktu bangsa Israel menghancurkan tembok Yerikho. Berjanjilah di depan Tuhan untuk memakai mulut kita untuk kemuliaan nama-Nya.

Huruf ‘Vav’ yang mewakili angka 6, memiliki bentuk seperti paku atau kait penghubung. Huruf ‘Vav’ ini menggambarkan terhubungnya Allah dengan umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus. Jadi, supaya manusia terhubung dengan Allah, artinya manusia mendapatkan keselamatan, Tuhan Yesus harus mati dengan penderitaan yang luar biasa. Betapa baiknya Tuhan Yesus.

1 Korintus 6 : 19 - 20
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Keselamatan yang kita peroleh adalah karena kasih karunia Allah, bukan karena perbuatan baik kita, yang kita respons dengan beriman kepada-Nya. Saat kita percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Perhatikan, tubuh kita ini bukan milik kita sendiri. Tubuh ini milik Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus telah membeli kita dari penguasa kita yang lama, yaitu Iblis. Tuhan Yesus membeli kita dengan darah-Nya dan nyawa-Nya, dan harganya telah lunas dibayar. Tuhan Yesus membeli kita dari tuan kita yang lama dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan darah-Nya, nyawa-Nya.

Keselamatan yang Tuhan Yesus sediakan bagi kita diberikan secara cuma-cuma melalui kasih karunia, bukan karena perbuatan baik kita, asal kita beriman kepada-Nya, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Tuhan Yesus berpesan, "Muliakanlah Allah dengan tubuhmu." Jangan ada yang berkata, "Mulut saya sendiri, tangan saya sendiri, uang saya sendiri. Saya bisa mempergunakan semua sesuai kemauan saya sendiri." Sebab, itu tidak benar.

Huruf Vav yang mewakili angka 6 berbicara juga tentang manusia, karena Tuhan menciptakan manusia pada hari keenam. Jadi angka 6 dapat menggambarkan upaya atau kekuatan manusia. Dalam Yakobus 4:6 dikatakan, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberi anugerah kepada orang yang rendah hati." Orang yang sombong atau congkak itu artinya orang yang tidak memiliki kasih. 

1 Korintus 13 : 1 - 3
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Bukan rahasia lagi, kejatuhan kita, termasuk hamba-hamba Tuhan, dikarenakan kesombongan. Kalau kita mau dipakai Tuhan dengan lebih dahsyat, maka kita harus dilemahkan.

Kesaksian Paulus dalam 2 Korintus 12:1-10, bahwa ia diangkat ke surga tingkat tiga atau Firdaus, ia mendengarkan kata-kata yang tidak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. Ini penyataan yang luar biasa. Supaya jangan sombong dengan pengalaman itu, ia diberi duri dalam daging, yaitu utusan Iblis yang menghantamnya. Paulus sudah tiga kali minta kepada Tuhan untuk dilepaskan dari ini. Namun jawaban Tuhan, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku jadi sempurna." Paulus menerima dengan rela untuk dilemahkan, ia berkata, "Aku senang dan rela dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesengsaraan karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat."

Dari kesaksian Paulus ini jelas, penyebab utama dari hamba Tuhan tidak bisa dipakai oleh Tuhan lebih lagi adalah karena kesombongan. Kalau ia rela dilemahkan, Tuhan pakai lebih lagi. Tetapi jika tidak, semuanya selesai.

Tahun 2000, saya mengalami tekanan berat dalam pelayanan saya. Saya berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab, "Kamu sombong, kamu arogan." Saya tidak mau berdebat dengan Tuhan. Saya minta ampun, dan saya tanya, apa yang harus saya perbuat? Yang pertama, turunkan nama gereja yang saya bangga-banggakan. Dan yang kedua, minta maaf kepada gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan lainnya.

Untuk melakukan ini tidak mudah. Harus punya niat untuk merendahkan diri. Waktu itu jumlah gereja kita sekitar 400. Dan tidak semua orang yang saya mintai maaf dengan rela memaafkan saya. Ada yang sinis, ada yang berkata, "Ini punya taktik apa lagi ya?" Dan saya melakukan ini selama beberapa tahun. Beberapa tahun dengan sungguh-sungguh, saya benar-benar dilemahkan oleh Tuhan. Tetapi setelah itu, apa yang terjadi? Yang pertama, rekonsiliasi di antara gereja-gereja terjadi, dan roh doa turun, transformasi Indonesia terjadi.

Setelah World Prayer Assembly di SICC tahun 2012, maka saya diproses oleh Tuhan. Ini di tengah-tengah Healing Movement Ministry, pelayanan kesembuhan. Mungkin dengan tidak sadar, saya mulai sombong, mencuri kemuliaan Tuhan. Memang pelayanan kesembuhan gampang membuat kita sombong karena dielu-elukan, dipuji-puji orang. Tuhan turun tangan. Saya dilemahkan. Hampir enam bulan, tiap hari perut saya sakit luar biasa. Kepala juga sakit. Saya sudah diperiksa oleh dokter, dikolonoskopi, diendoskopi, tetapi tidak ada penyakitnya. Tiap kali saya berkhotbah, menyanyikan pujian penyembahan, itu selalu ada di tengah-tengah kesakitan. Dan saya selalu berkata, "Kapan ya selesainya tugas saya ini." Jadi tidak ada kesempatan untuk saya menjadi sombong. Malah kalau boleh menawar, saya mau istirahat dulu dari pelayanan ini. Tetapi tidak bisa. Karena Tuhan terus menyuruh saya, terus melayani. Setelah enam bulan saya diproses seperti itu, pada tahun 2013 saya disuruh Tuhan untuk mendeklarasikan Pentakosta Ketiga. Saya percaya, kalau saya tidak dilemahkan, pasti pelayanan saya tidak mencapai 13 tahun dengan 318 kali pelayanan yang kebanyakan di lapangan-lapangan.

Pada tahun-tahun terakhir ini, pelayanan saya banyak untuk global. Seperti yang Tuhan katakan, gerakan Pentakosta Ketiga ini dimulai dari Timur ke Barat, dan kembali ke Yerusalem. Barat yang dimaksud adalah Amerika. Dari Amerika terus bergerak ke seluruh dunia. 

Tahun 2017, saya diperkenan oleh Tuhan untuk berdoa di tempat doa yang ada di Capitol Hill di Washington DC. Ini seperti gedung DPR-MPR di Indonesia. Capitol Hill ini tempat yang unik, karena setiap kali Presiden Amerika yang terpilih, pada saat pelantikannya, tempatnya di balkon di Capitol Building. Untuk menuju balkon itu, harus melewati tempat doa di Capitol Hill ini. Dengan dipimpin oleh istri senator senior, kami delapan orang diperkenankan berdoa.

Saat berdoa, Ibu Kristina Faraknimela mendapat penglihatan, beliau melihat ada kapal pesiar yang besar, dan di pantai ada saya pakai dasi kupu. Tetapi yang menarik, Ibu Kristina melihat saya sangat kecil. Jadi kalau saya mengarahkan tangan saya ke kapal itu untuk ke kanan, maka kapal itu akan ke kanan. Kalau saya mengarahkan untuk ke kiri, maka kapal itu ke kiri. Tuhan memberi pengertian bahwa kapal itu berbicara tentang Amerika. Saya diberi tugas untuk mengarahkan Amerika untuk kebangunan rohani. Saya diperkenankan mengarahkan arah kapal itu selama saya ‘kecil’.

Dengan berjalannya waktu, saya tidak sadar, Niko yang kecil tadi berubah menjadi ‘besar’. Saya tidak sadar karena diberi pengertian, kalau saya terkenal, besar, orang akan lebih mudah menerima arahan saya. Sebagai informasi, saya diberi penghargaan dalam hal telepatik lewat Amerika, jumlahnya 11 macam penghargaan. Saya mungkin tidak sadar bahwa ini membuat kepala saya ikut jadi besar. Penghargaannya tidak salah. Yang salah adalah saya dalam merespons penghargaan itu. Akhirnya, Tuhan turun tangan. Saya harus dilemahkan supaya menjadi kecil. 

Ini prosesnya. Jumat, 22 Agustus 2025, Ketua Umum (General Overseer) dan Ketua Satu (Assistant General Overseer) dari Church of God datang ke Sentul menemui saya, yang salah satunya mengingatkan saya harus hadir pada 23 September 2025 di Amerika untuk peresmian “Niko Njotorahardjo Global Prayer Center” oleh Church of God. Saat itu, kondisi saya sudah kurang baik. Pada Sabtu, 23 Agustus 2025, saya lemas dan jatuh disebabkan karena NaCl atau garam natrium saya rendah. Saya masuk rumah sakit, tetapi puji Tuhan karena kemurahan Tuhan, saya tidak mengalami cedera.

Tindakan saya yang pertama, saya datang kepada Tuhan, minta ampun, dan kemudian saya mohon tuntunan Tuhan. Dan ini tuntunan Tuhan kepada saya waktu itu. Yang pertama, saya disuruh membatalkan ke Amerika. Yang kedua, saya disuruh menurunkan nama Niko Njotorahardjo di Global Prayer Center Church of God, karena itu akan mencuri kemuliaan Tuhan. Dan yang ketiga, saya juga disuruh membatalkan pelayanan-pelayanan besar lainnya. Saya bilang sama Tuhan, "Bapa, saya akan taat. Ampuni hamba-Mu ini yang tidak peka. Biarlah hamba-Mu kembali jadi kecil, dan Kau yang bertambah besar. Dan Kau izinkan hamba-Mu ini sampai tahun 2033."

Tuhan Yesus Memberkati