GBI PRJ (CK7)

Sekarang-sekarang ini, banyak orang yang sepertinya mulai sadar akan kesehatan, sehingga akhirnya rajin berolahraga, menjaga pola makan yang sehat, melakukan medical check up, dan menjaga kesehatan mental seperti melalui “healing” atau wisata ke suatu tempat. 

Namun, sering kali mungkin kita hanya fokus pada sekadar kesehatan secara jasmani, padahal cek spiritual atau memeriksa kesehatan secara rohani haruslah juga dilakukan dengan mandiri, sebab hanya kita sendiri bersama Tuhanlah yang mengetahuinya. 

Kita adalah ibarat “atlet-atlet rohani” yang harus membayar harganya untuk berlatih demi menghadapi setiap pertandingan yang ada dalam kehidupan ini. Dan sesuatu yang berharga sering kali haruslah diraih, berjuang, dan bukan cuma dipungut begitu saja. Kejarlah mahkota surgawi.

2 Timotius 2 : 5
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

1 Korintus 9 : 25
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

Lima mahkota surgawi yang disediakan untuk orang-orang yang setia kepada Tuhan Yesus:
•    Mahkota yang abadi: untuk mereka yang punya penguasaan diri (1 Korintus 9:25).
•    Mahkota kemegahan: untuk yang membawa jiwa (1 Tesalonika 2:19).
•    Mahkota kemuliaan: bagi para pemimpin rohani yang dapat dipercaya (1 Petrus 5:4).
•    Mahkota kehidupan: untuk mereka yang tahan uji (Yakobus 1:12).
•    Mahkota kebenaran: bagi yang setia merindukan kedatangan-Nya (2 Timotius 4:8).

Karena itu, sebagai “atlet-atlet rohani”, kita memerlukan stamina yang prima melalui beberapa hal berikut ini, sebab kita juga terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh:

1.    Asupan yang baik.
Tubuh kita membutuhkan makan yang baik untuk bertumbuh, namun ketika tubuh kita diberi asupan makanan, haruslah yang bergizi seimbang seperti nutrisi, vitamin, mineral, dan lainnya. Dalam kehidupan rohani, kita memiliki pilihan untuk hidup menurut daging ataukah menurut Roh. Mana yang kita beri asupan yang paling banyak dan paling baik, itulah yang akan bertumbuh. Mulailah untuk berpuasa, melakukan pujian, penyembahan, dan berdoa untuk memberikan asupan rohani yang kita perlukan. 

Matius 4 : 4
Tetapi Yesus menjawab: ”Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Galatia 5 : 16 - 17
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Firman Tuhan itu bukan hanya mengenyangkan maupun menyehatkan kita secara rohani saja, tetapi juga sebagai perlengkapan senjata Allah, karena firman itu berkuasa dan seperti pedang bermata dua.

Efesus 6 : 13
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.

2.    Disiplin dalam berdoa.
Doa adalah napas kehidupan bagi kita orang-orang yang percaya, karena itu berdoalah senantiasa. Jika kita lupa berdoa, apakah kita juga mau melupakan untuk bernapas? Mulailah siapkan waktu dan jam yang baik untuk kita belajar disiplin dalam doa, izinkan Dia berbicara juga, dan pekalah mendengar suara Tuhan. Sudahkah kita mengenali suara-Nya?

Efesus 6 : 18
Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

Matius 6 : 6
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Doa juga bukan hanya komunikasi searah kita saja kepada Tuhan, melainkan juga komunikasi dua arah antara kita dengan Dia. Allah rindu untuk bercakap-cakap, mengobrol juga dengan kita, menyatakan, mencurahkan isi hati-Nya kepada kita. Tiap saat, kita bisa datang pada-Nya melalui doa. Dia hanya sejauh doa, dan Dia tahu yang terbaik bagi kita masing-masing.

3.    Latihan kekuatan (Strength training).
Latihlah diri kita untuk hidup beriman dan beribadah. Apa pun yang terjadi, tetaplah setia kepada Tuhan dan di dalam Dia. Ia pasti sanggup sediakan dan buka jalan. Karena itu, janganlah buka celah terhadap dosa maupun kuasa si Jahat, Iblis. Jangan berdiri di atas dua perahu. Belajarlah untuk melihat memakai perspektif rohani, dan bukan sekadar menggunakan mata yang jasmani.

1 Timotius 4 : 8
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. 

Kata ‘ibadah’ di atas dalam bahasa aslinya Yunani memakai kata ‘eusebeia’ yang berarti ‘godliness’ atau kesalehan, kesucian. Karenanya, berlatihlah untuk hidup saleh. Semakin kita rindu hidup suci, kita akan membenci dosa, menjauhi kejahatan, dan makin ingin mengetahui kehendak Bapa.

Yohanes 14 : 12
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.

4.    Istirahat yang cukup (Sabbatical rest).
Istirahat yang baik serta cukup juga merupakan bagian dari latihan, baik secara jasmani maupun secara rohani. Jika sebuah mesin saja memerlukan istirahat, apalagi tubuh, jiwa, mental, serta roh kita.

Mazmur 127 : 2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Jadi, apa saja yang sebaiknya perlu kita lakukan agar memiliki kehidupan jiwa yang kuat, kesehatan rohani yang sehat, maupun menjadi penyembah yang sejati sampai garis akhir hidup kita, dan lebih dari para pemenang:

•    Renungkan firman-Nya.
•    Disiplin berdoa.
•    Latih iman.
•    Charge.

2 Timotius 4 : 7
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Tuhan Yesus Memberkati