GBI PRJ (CK7)

Kita sedang ada pada masa-masa perayaan Natal. 

Natal juga bisa berbicara soal memberikan yang terbaik, oleh sebab Tuhan yang telah terlebih dahulu memberikan yang terbaik bagi kita, yakni kelahiran Anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus ke dunia untuk menebus dosa saya dan Saudara. Karena itu, apa saja yang dapat kita berikan sebagai persembahan yang terbaik bagi-Nya?

•    Waktu yang Terbaik

Matius 2 : 1 - 2
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Sudahkah kita memberikan, mempersembahkan waktu yang terbaik kita hanya bagi Tuhan? Seperti halnya yang dilakukan oleh orang-orang majus yang datang dari tempat yang sangat jauh sekitar lebih dari 500 mil (lebih dari 800-an kilometer), serta memerlukan waktu yang sangat lama, berbulan-bulan. Sehingga, pasti membutuhkan waktu juga untuk beristirahat, mungkin juga menghadapi rintangan ataupun tantangan, dan bertanya-tanya kapan akan sampai di tempat tujuan.

Sanjunglah Dia dengan mempersembahkan waktu kita yang terbaik bagi Dia, bukan menyanjung-nyanjung yang lainnya seperti sarana, tempat atau seseorang tertentu, ataupun lainnya, melainkan sanjungan kita yang utama hanya bagi Tuhan. Jika Dia saja sudah menjagai, mendampingi, merenda hidup kita, memberikan waktu yang terbaik bagi setiap kita, bahkan menjanjikan hidup yang kekal, berikanlah waktu yang terbaik bagi Tuhan. Kalau kita saja menghabiskan banyak waktu untuk memegang handphone, masakah kita tidak mau seperti itu untuk Dia?!

Kita juga diingatkan untuk menyediakan waktu yang terbaik bagi Dia, apa pun kesibukan yang kita jalani, sediakanlah waktu yang terbaik bagi-Nya, saat teduh pribadi, dan berdoa, mengapa? Sebab, itulah yang akan membuat kita tetap kuat menjalani hidup ini, serta menjadi alat yang dipakai oleh-Nya. Hadirat-Nya memberikan kekuatan yang luar biasa. Dan hidup kita ada di dalam tangan-Nya.

•    Persembahan yang Terbaik

Matius 2 : 10 - 11
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Sudahkah kita rela memberikan, mempersembahkan persembahan yang terbaik bagi Dia, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Majus? Jika Tuhan sudah berbuat amat baik begitu banyaknya kepada kita, dan di dalam hidup kita, maukah kita mempersembahkan yang terbaik bagi-Nya? Tuhan tidak berkekurangan suatu apa pun, namun jika kita lupa untuk mempersembahkan persembahan yang terbaik, maka lama-lama kita akan menuhankan materi ataupun uang.

Kita juga diingatkan, salah satu tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita, adalah adanya sukacita di hidup kita, apa pun yang sedang kita alami. Sukacita dari-Nya tidak dapat dipenjarakan oleh apa pun. Natal juga bukan sekadar dekorasi untuk penampilan luar ataupun hal-hal lahiriah saja, melainkan lebih pada menghiasi hati dengan sukacita yang dari Tuhan. 

Imamat 6 : 1 - 5
TUHAN berfirman kepada Musa: "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya, atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya, dan ia bersumpah dusta--dalam perkara apapun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa-- apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu, atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya.”

Lukas 19 : 8
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Sembahlah Tuhan bukan cuma pada hari Minggu ataupun di dalam gedung gereja saja, namun memiliki hati yang senantiasa condong kepada-Nya setiap hari, serta di manapun kita berada, dan apa pun yang kita kerjakan. 

Bangunlah juga persahabatan kita dengan orang lain dengan motivasi yang benar, serta lebih pada untuk keinginan memberikan yang terbaik, menjadi berkat bagi mereka, bukan motivasi yang salah ataupun sekadar mencari keuntungan diri sendiri. Hanya pribadi-pribadi yang memiliki serta mengalami kasih Kristuslah yang mampu memberikan apa yang terbaik, karena kasih-Nya akan meluap-luap dari dalam hatinya. Sebab, kasih bukanlah ide, melainkan ada pengorbanan.

•    Hidup yang Terbaik

Lukas 1 : 31 - 38
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Sudahkah kita memberikan, mempersembahkan diri dan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan? Sebab, inilah yang paling berat. Kita mungkin bisa saja mempersembahkan waktu ataupun materi, namun sanggupkah, relakah Saudara dan saya memberikan hidup dan diri kita kepada Tuhan?  

Jika kita adalah hamba-hamba Tuhan, apa pun yang menjadi profesi kita, apabila ada kehendak-Nya bagi kita, serahkanlah hidup kita seturut kehendak-Nya. Kalau Dia, Yesus Tuhan telah menyerahkan Diri-Nya bagi setiap kita, persembahkanlah diri serta hidup kita kepada-Nya, sampai akhir hidup kita. Senantiasa setia, dan tetap cinta akan Dia selamanya. Kiranya, kehidupan setiap kita menjadi persembahan yang terbaik.

Yesaya 6 : 8
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Tuhan Yesus Memberkati