GBI PRJ (CK7)

Dalam kitab Roma, pada pasalnya yang ke-5 sampai yang ke-8, rasul Paulus menuliskan dan berbicara tentang hal-hal yang menakutkan, seperti hukum Taurat maupun dosa, seolah-olah manusia tidak dapat keluar dari jerat dosa itu. Tetapi, di antara pasal-pasal tersebut, rasul Paulus menuliskan bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Terkait hukum Taurat, itu memiliki kekuatan, karena ada kuasa dosa yang melahirkan maut. Tetapi sekali lagi diingatkan, bahwa Allah ada di pihak kita, dan Ia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita sendiri, ataupun mengabaikan kita, anak-anak-Nya.

Roma 8 : 31 – 39 
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu ? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita ? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia ? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah ? Allah, yang membenarkan mereka ? Siapakah yang akan menghukum mereka ? Kristus Yesus, yang telah mati ? Bahkan lebih lagi : yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita ? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus ? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang ? Seperti ada tertulis : "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Karena itu, menjadi anak-anak Tuhan adalah sebuah kepercayaan, dan hak istimewa oleh sebab kita dipilih, ditentukan, dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan oleh Tuhan. Dan Ia memihak pada kita. Oleh karena itu jugalah, ketika manusia bergumul dengan dosa, maka Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya kita beroleh pengampunan dosa, serta keselamatan.

Roma 8 : 28 – 30 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. 

Perbuatan baik yang kita lakukan bukan karena supaya kita terlihat baik, melainkan oleh karena Tuhanlah yang telah mengasihi kita, dan janganlah kita berhenti untuk terus mengasihi maupun melayani Dia.

Allah Bapa bahkan mengutus Anak-Nya yang tunggal, Anak Domba yang tak bercela, Yesus Kristus, karena Allah mengasihi semua manusia. Jika kita bergumul dengan segala sesuatu, kita harus mengingat pengorbanan Kristus yang mencurahkan darah-Nya dan mati tergantung di atas kayu salib sebagai bukti, bahwa Allah mengaruniakan segala sesuatu kepada kita. Tidak ada dari antara kita anak-anak-Nya yang tidak berharga, karena itu mengucap syukurlah. Ia menyayangi, dan mengasihi kita, apa pun yang kita rasakan. Dan Ia senantiasa merindukan untuk kita selalu kembali, dan berbalik pada-Nya setiap kali kita jatuh dalam dosa, ataupun melakukan suatu kesalahan.

Yesus Kristus yang menjadi Pembela bagi kita. Jika pikiran ataupun segala macam tuduhan yang tidak benar datang kepada kita, Yesus yang menjadi Pembela, dan menunjukkan bukti pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Oleh karena itu, kita percaya bahwa memiliki Yesus adalah segala-galanya bagi kita. Di dalam Yesus ada ketenangan, sukacita, dan damai sejahtera. Jadi, jangan takut menghadapi segala kenyataan hidup, tantangan, maupun persoalan, sebab Ia baik.

Paulus juga mengalami banyak kesesakan selama menulis kitab Roma ini. Paulus menulis bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Paulus dalam kehidupannya ingin menekankan, bahwa kita tidak boleh menyerah, karena Allah memperhatikan kita, dan terus-menerus senantiasa menolong kita.

Namun, kita sebagai orang percaya harus mengerti kita tidak punya hak. Selain itu, semua hal yang tidak baik di dalam hidup kita harus kita kubur setelah kita menerima Kristus. Ibarat semua hewan memiliki pertahanan diri, tetapi domba tidak demikian, dan merupakan hewan yang lemah. Oleh karena itu, domba butuh gembala untuk memimpin serta menuntun hidupnya setiap hari. 

Karena itu, mengapa kita yang diumpamakan sebagai domba dikatakan menjadi pemenang di dalam Alkitab ? Sebab, kuncinya adalah di dalam Yesus. Kuasa Tuhan tidak terbatas tinggal serta bekerja di dalam, dan melalui hidup kita. Jadi, bukan karena kekuatan kita sendiri. Dialah Gembala yang baik dan menjagai kita. Karenanya, memiliki Yesus artinya memiliki kekuatan, dan kehidupan yang kekal, serta kematian tidaklah berkuasa atas kita.

Maut adalah sesuatu yang memisahkan antara hidup dan tidak. Hidup adalah keseharian yang kita jalani saat ini. Bersyukurlah, karena kasih Allah selalu melingkupi kita, apa pun yang terjadi di dunia dan yang kita alami di hidup ini, kuasa-Nya juga terus-menerus senantiasa bekerja di dalam kita. 

Karenanya, kita harus bersungguh-sungguh dalam pelayanan, beribadah, dan menyerahkan hati kita kepada Tuhan dalam hidup ini, karena ada kuasa Allah yang terus nyata bekerja. Diingatkan juga, jangan menunggu menjadi sempurna dulu untuk melayani, melainkan mulailah dalam hal apa saja, termasuk mendoakan orang lain. Ia ingin memakai hidup kita. 

Apa saja yang Tuhan percayakan di hidup kita, pakailah itu untuk melayani Tuhan, dan memberkati orang lain. Tetaplah berapi-api, dan ”habis-habisan” dengan Tuhan. Jangan merasa lemah, maupun jangan juga menyombongkan diri, sebab jika bukan karena Tuhan, kita ini hanyalah debu dan tanah.

Kita juga dipanggil untuk menyatakan kasih Allah dalam diri kita, sehingga banyak orang terkagum-kagum dengan Allah, dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka juga. Dan itulah nyanyian kemenangan yang sejati bagi kita setiap umat-Nya yang setia dan tetap percaya, bahkan apa pun yang mungkin sedang kita alami, kiranya itu malah dapat membuat kita semakin mengasihi Tuhan, Allah yang hidup.

Tuhan Yesus Memberkati