GBI PRJ (CK7)

Sekelompok orang yang lahir dan hidup dalam rentang waktu yang relatif sama, biasanya dalam kurun waktu sekitar 20 - 40 tahun, dan mengalami pengalaman social, budaya dan sejarah yang serupa. Dalam konteks kekristenan, kata generasi sering digunakan dalam konteks waktu atau masa dalam rencana Allah bagi umat manusia (misalnya : “generasi yang fasik” atau “generasi pilihan”). Dari setiap generasi ke generasi, Allah menitipkan tujuan-Nya.

Amsal 16 : 4 
TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. 

Yohanes 13 : 17
Jikalau kamu tahu semua ini  maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. 

Ada hal-hal baik yang Tuhan mau untuk kita lakukan supaya tujuan-Nya tergenapi melalui hidup kita. Tapi di balik itu ada hal-hal yang salah yang iblis tawarkan, untuk menghalangi dan menghancurkan manusia dalam menggenapi rancangan Tuhan dari sebuah generasi.

Hakim-hakim 2 : 7 & 10
Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel. Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.

Mengapa ada Lost Generation ?

1. Meninggalkan Tuhan.

Hakim-hakim 2 : 12 
Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. 

Mereka adalah anak-anak dari generasi yang keluar dari padang gurun dan menduduki tanah Kanaan dan mengikatkan janji di hadapan Tuhan. Anak-anak itu tidak mengenal Yosua dan melupakan janji orang tua mereka di hadapan Tuhan.

Galatia 4 : 9
Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya ?

Jangan pernah meninggalkan Tuhan dan melupakan perbuatan-Nya dalam hidup kita.

2. Tuhan menyerahkan mereka pada apa yang mereka sukai.

Hakim-hakim 2 : 14 
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.

Roma 1 : 24
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.

Jangan hidup di dalam Tuhan, bahkan melayani Tuhan, tapi dosa jalan terus, karena semua akan ada konsekuensinya.

3. Tidak mau mendengarkan peringatan hamba Tuhan.

Hakim-hakim 2 : 18 - 19
Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apa pun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.

Kisah Para Rasul 13 : 20
Selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.

Jangan mengeraskan hati ketika ditegor dan dididik oleh Tuhan melalui hamba-hamba-Nya.

4. Tuhan menguji untuk memurnikan hati.

Hakim-hakim 2 : 22
Supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak.

Amsal 10 : 29
Jalan TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat.

Untuk mendapatkan janji Tuhan, dibutuhkan ketaatan pada kebenaran Firman Tuhan. Tuhan mau membentuk hati kita melalui berbagai hal yang terjadi dalam hidup kita. Sebuah ujian diijinkan Tuhan terjadi untuk membentuk karakter.

Tujuan Tuhan di balik setiap tantangan :

Hakim-hakim 3 : 2
maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.

Take Home Messege :

1. Kesetiaan : melalui pengetahuan dan pengalaman bersama Tuhan.

2. Konsekuensi : jangan sampai Tuhan murka

3. Hamba Tuhan : untuk mengajar dan memperingatkan

4. Ujian : memurnikan hati di hadapan Tuhan

Apa yang harus kita lakukan bagi generasi berikutnya ? Sebelum mereka yang tidak mengenal Tuhan bisa percaya sama Tuhan, mereka harus melihat dulu apakah hidup kita sebagai orang percaya bisa dipercaya.

Amsal 22 : 6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Tuhan Yesus Memberkati