GBI PRJ (CK7)

Firman Tuhan menyoroti relasi antara suami dan istri sebagai pasangan dalam pernikahan, di mana jika terjadi ketidaksetiaan dan pengkhianatan, akan ada dampak yang serius. 

Maleakhi 2 : 13 - 16
Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan : Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. Dan kamu bertanya: Oleh karena apa ?Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh ? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu ? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu ! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat !

Beberapa hal tentang ketidaksetiaan dalam pernikahan :

• Perzinaan
• Perselingkuhan Emosi
• Kecanduan Pornografi
• Prioritas yang Salah
• Pengabaian Emosi
• Ketidakjujuran dan Penipuan
• Kekerasan (verbal, emosional, fisik, finansial, dan lainnya)

1. Pernikahan adalah perjanjian kudus yang disaksikan dan dihargai oleh Tuhan (Maleakhi 2 : 13 - 
2. ⁠14) :

• "Tuhan adalah Saksi“ bukan hanya kesepakatan manusia atau kontrak sosial, tetapi terjadi perjanjian yang sakral atau kudus antara suami dan istri di hadapan Allah. Jadi, jika terjadi mengkhianati pasangan, maka sama saja dengan mengkhianati Tuhan yang menjadi saksi.

• "Istri masa mudamu" dan “teman hidup“ menekankan keintiman serta komitmen seumur hidup, bukan sesekali atau untuk masa-masa tertentu saja.

• Dampak ketidaksetiaan dalam pernikahan akan sangat mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan. Kompromi kecil-kecilan akan menarik kita pelan-pelan dari hadirat Tuhan dan kebenaran firman, sehingga mulai jatuh dalam dosa.

2. Tujuan pernikahan bukan soal kebahagiaan pasangan semata-mata, tetapi lebih pada menjalankan misi ilahi (Maleakhi 2 : 15a).

Ada desain atau rancangan ilahi (God’s Grand Design). Tuhan menciptakan satu pasang pria dan wanita untuk bersatu, guna merepresentasikan hubungan Allah dengan gereja-Nya (Efesus 5 : 32), serta menghasilkan keturunan ilahi yaitu anak-anak yang dibesarkan dalam Tuhan, dan membangun warisan iman. Karena itu, fondasi atau landasan harus kuat untuk mencapai tujuan ini, yakni fondasi setia kepada rencana ilahi, dan setia kepada pasangan.

3. Panggilan untuk menjaga kondisi hati (Roh) dan tetap setia (Maleakhi 2 : 15b - 16) :

• “Jagalah dirimu (dalam ) bukan hanya tindakan fisik, melainkan lebih pada kondisi batin, yaitu pikiran, emosi, serta keinginan.

•Tuhan membenci perceraian dan ketidaksetiaan, artinya melanggar ikatan suci, representasi tindakan “kekerasan rohani”.

•Dengan anugerah Tuhan dan kuasa Roh Kudus, kita bisa menjaga kesetiaan kepada pasangan.

Langkah-langkah praktis menjaga diri (di dalam Roh):
-Jagalah mata dan pikiran, batasi godaan visual atau media yang bersifat merusak.
-Jagalah hati  dengan memaafkan, komunikasikan, jangan beri pijakan kepada Iblis (Efesus 4 : 27).
-Jagalah lidah, ucapkan perkataan yang membangun, bukan merendahkan atau menumbangkan.
-Jagalah waktu dan prioritas, sediakan waktu yang berkualitas, buktikan pasangan kita itu penting.

Perintah "jagalah dirimu dalam rohmu" menyoroti pentingnya kondisi batin. Salah satu area dalam "roh" kita seperti pikiran, hati, dan keinginan yang perlu kita jaga lebih serius lagi agar kesetiaan dalam pernikahan kita bisa terpelihara dengan baik serta penuh rasa saling percaya. Jangan merusak fondasi yang sangat penting ini, yaitu kesetiaan antara pasangan, maupun cara kita memperlakukan, dan menghormati pasangan kita. 

Take home messages:

1.Tuhan serius soal pernikahan, Dia Pencipta, Dia Saksi, dan Dia punya tujuan yang ilahi.
2.Dia memanggil kita untuk menjaga hati dan tetap setia kepada-Nya.
3.Hidup ini bukan beban, tetapi anugerah, asal Kristus sebagai pusat, Roh Kudus memenuhi dan memimpin, maka kita pasti dimampukan untuk setia.
4.Berjuanglah bersama-sama sebagai satu pasangan yang takut akan Tuhan dan sungguh-sungguh mengasihi Dia.

Tuhan Yesus Memberkati