GBI PRJ (CK7)

Tuhan tidak pernah terlambat. Dia juga tidak pernah terlalu cepat. Tuhan selalu datang tepat waktu, hanya saja bukan menurut waktu atau jam kita, melainkan menurut waktu dan jam Tuhan.

Seringkali kita gelisah karena waktu Tuhan tidak sama dengan waktu kita. Kita ingin sesuatu sekarang, tetapi mungkin Tuhan berkata, “Belum waktunya.” Kita menginginkan jawaban yang segera, namun Tuhan menjawab, “Tunggu dulu.”

Kita hidup di bawah batasan jam, waktu, dan kalender, tetapi Tuhan tidak dibatasi oleh waktu. Ia tidak di bawah kendali waktu; Dialah Pencipta waktu itu sendiri. Kita hanya melihat menit dan detik, tetapi Tuhan melihat proses, makna, serta tujuan yang lebih besar.

2 Petrus 3 : 8:
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. 

• Penundaan bukanlah penolakan
Jika hari ini kita sedang menunggu sesuatu, entah itu doa yang belum dijawab, janji yang belum tergenapi, atau pintu yang belum terbuka, ingatlah akan Yusuf. Yusuf menunggu bertahun-tahun lamanya. Dari sumur, ke rumah Potifar, ke penjara, proses yang panjang dan menyakitkan. Namun pada waktunya, Tuhan memutarbalikkan semuanya menjadi kebaikan.

Kejadian 50 : 20
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Penundaan bukanlah tanda Tuhan lalai, delay is not a denial, melainkan Dia sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik, rencana yang lebih indah, termasuk mempersiapkan kita untuk menerima berkat-Nya dengan hati yang siap dan iman yang kuat. Penundaan adalah tempat Dia membentuk karakter, melatih iman dan memurnikan hati kita.

• Tuhan tidak terlambat
Kita mengetahui dan melihat dalam pengalaman Lazarus. Tuhan Yesus sengaja menunggu, bukan karena Ia tidak peduli, namun untuk menyatakan kemuliaan yang lebih besar.

Yohanes 11 : 6
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada.

Kalau Yesus datang lebih cepat, Lazarus mungkin “hanya” akan sembuh. Tetapi, oleh karena Tuhan Yesus datang “tepat pada waktu-Nya”, Lazarus dibangkitkan dari kematian. Ketika sepertinya Ia menunda, Ia sedang menyiapkan mujizat yang lebih besar daripada yang kita pikirkan, bayangkan, doakan, atau yang pernah timbul dalam hati kita. Jadi, jangan menyerah di tengah proses.

• Lebih baik tepat
Tepat itu selalu jauh lebih baik daripada cepat. Jadi, kalau hari-hari ini doa kita belum dijawab, jangan buru-buru kecewa. Bisa jadi Tuhan tidak menjawab secara cepat, melainkan sedang mempersiapkan, menyediakan, dan akan memberikan yang tepat seperti yang kita butuhkan. Cepat tidak selalu indah, akan tetapi tepat menurut waktunya Tuhan itu selalu indah.

Pengkhotbah 3 : 11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Tuhan tahu kapan harus membuka jalan, kapan harus menutup pintu, dan kapan harus membuat kita berhenti sejenak agar belajar percaya. 

Mungkin saat ini kita sedang menunggu sesuatu dari Tuhan sudah lama, terasa tidak ada jawaban, dan tampak terlambat. Namun percayalah, waktu dan jam Tuhan tidak pernah meleset atau salah.

Sementara kita menunggu, Ia bekerja. Sementara kita menanti, Dia membentuk. Dan segala sesuatu akan indah pada waktunya. Jangan putus asa, kehilangan harapan, atau berhenti beriman. Teruslah percaya. Sebab Tuhan tidak pernah terlambat, Dia hanya menunggu waktu yang paling indah dan waktu yang tepat menurut jam serta waktu-Nya yang sempurna.

Tuhan Yesus Memberkati