• Integrity Convention Centre
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact
    021 2605 1888
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB

ADAT TRADISI DAN KERISTENAN

Iman Kristen seringkali berhadapan dengan adat dan tradisi yang berbeda bahkan berlawanan dengan Firman Tuhan / Alkitab.
Bagaimana kita menyikapinya dengan benar ???

Sebagian dari adat tradisi ada yang netral, tetapi memang ada juga yang dilakukan berlandaskan takhayul.
Kita perlu mengingat 1 Timotius 4 : 7 dimana kita harus menjauhi takhayul dan dongeng yang berseberangan dengan kebenaran Firman Tuhan.

Sayangnya, sebagian orang Kristen mempraktekkan tradisi berbau takhayul dalam kehidupan imannya.
Misalnya : salib dipajang untuk menolak bala, Alkitab dianggap jimat, menganggap roti dan anggur perjamuan kudus bisa otomatis menyembuhkan, dll.

Ada beberapa tradisi dari latar belakang budaya Tionghoa seputar pernikahan dan tradisi yang berkaitan dengan kematian yang akan kita bahas kali ini.

PERNIKAHAN
Kebahagian pernikahan Kristen tidak berdasarkan pada hari baik, tanggal tertentu yang dipercaya akan mendatangkan berkat, shio yang sesuai, dll.

Dalam pernikahan Tionghoa ada tradisi Sangjit (lamaran dari pihak pria dan juga untuk menentukan hari pernikahan) dan tradisi Teh Pai (mempelai menunjukkan hormat kepada keluarga dengan memberi minum teh).

Sangjit dapat dilaksanakan untuk saling mengenal, membangun relasi persaudaraan agar jadi makin dekat.

Teh Pai juga bisa dilakukan untuk menunjukkan hormat kepada yang lebih tua dan menjadi ungkapan terima kasih.

KEMATIAN
Beberapa tradisi tidak bertentangan dengan Alkitab ketika dilakukan, seperti : kunjungan terhadap keluarga yang berduka, gotong royong dalam proses penguburan, juga rangkaian ibadah penghiburan sebagai sarana Pekabaran Injil.

Ada pula hal-hal yang sebenarnya tidak bertentangan dengan Alkitab, tetapi tidak jelas faedahnya.
Misalnya : bunga di atas peti, perminyakan sebelum tutup peti, atau menyertakan barang-barang ke dalam peti jenazah.

Hal-hal yang bertentangan dengan iman Kristen dan seharusnya tidak dilakukan, misalnya : anggota keluarga berjalan di bawah peti jenazah, memecahkan kendi dan semangka, juga mendoakan orang yang sudah meninggal dengan duduk di lantai sambil membungkuk-bungkukan kepala dan badan ke lantai di depan peti meja sembahyang.

Pedoman Firman Tuhan :
Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka : Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah : taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
(Kisah Para Rasul 4 : 19)

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya : Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
(Kisah Para Rasul 5 : 29)

Artikel Sebelumnya